Di suatu waktu aku sedang browsing dan mengecek notifku di FB, ada berita apa aja yaa..? aku mengecek inbox serta wall profilku, kubalas satu-persatu pesan-pesan itu. Tak lupa ak cek Home, sejenak ak terpaku. Terpaku bukan karna terpesona, melainkan terheran-heran melihat seorng wanita yng berjilbab, namun aku belum pernah melihat model seperti itu.
kurang lebihnya seperti ini
Disaat yng sama pula aku mengetik di search engine “Perbedaan Jilbab dulu dgn Jilbab zaman sekarang” ada sbuah forum yg mnyakan bhwa prbedaan mode jilbab zaman dulu dgn zaman skrg itu apa..? banyak yg mejawab : jilbab dlu tuh kuno, modelnya hnya bgitu-gitu saja, jilbab dlu tuh jelek, dan lai sbagainya.. pdahal aku brharap skali ada yg mnjawab : jilbab skrg itu memang modern, tapi yg modern itu kbnyakn malah membuka aurat. Huufftt... trnyata smpai aku scroll paling bwah, jwban’a itu-itu saja. Aku tahu, aku muslimah, dan akupun belum spenuhnya mengenakan jilbab ssuai dgn syar’i. Aku akan trus belajar dan belajar ttg Ilmu Islam, dan smoga tdak trjerumus dgn zaman yg modern ini.
bukankah lebih cantik seperti ini ?
Sedikit share cerita :
Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai. Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu. Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah. Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan” padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun. Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik, padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini. Mereka bilang dandananku pucat, padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel Mereka bilang aku nggak gaul, padahal untuk mengenal konspirasi saja mereka geleng-geleng. Mereka bilang: aku sok suci aku tidak menikmati hidup aku nggak ngalir aku fanatik sok lebay dan sok bau surga.
Ku jawab: Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri. Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada, meskipun letaknya di atas tahta emas. Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan. Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur) Ya, aku memang sok lebay. Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk, manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini, manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga… …
Kullu maa huwa aatin qoribun Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat… Manusia dibekali Islam dan Muhammad sebagai pembawa huda dan haq Juga, manusia juga dibekali akal oleh Tuhannya Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya Dan, there is only one choice Untuk itulah aku memilih jalanku Memilih jalan hidupku Hidup yang aku dambakan Mendamba apa yang telah dijanjikanNya Janji yang tak akan pernah diingkari Whatever… what they said “Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116). “Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs. Ar-Rum 6).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar