Selasa, 09 Agustus 2011

Darah Manusia Ketika Berdoa, Sedih, Takut, Dan Jatuh Cinta


Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT untuk menunjukkan bagaimana kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan saat berdoa. Pakar EFT tersebut mengambil sampel darah seorang pasien (Rebecca) kemudian memotretnya dengan menggunakan “dark field microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer.


Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca tersebut setiap emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.


Sebelum melakukan EFT (sel darah meah menggumpal disebabkan oleh Lectin yang di dapat dari alergi ayam & alpukat)

Sesudah melakukan EFT (sel darah merah menjadi normal kembali)

Kemudian Rebecca melakukan EFT lagi dan mengundang emosi “sedih” dengan cara memikirkan saat-saat sedih sampai dia menangis, lalu sang pakar EFT (Dr. Felicy) mengambil sampel darahnya lagi.


Kondisi darah saat sedih (sel darah bergerak cepat dan membentuk air mata). Lalu Rebecca menggunakan EFT untuk mengundang energi “cinta” untuk memasuki tubuh dan darahnya. Dan seketika darahnya kembali normal, dan sel-sel darah bergerak dengan indah dan timbul substansi yang berkilauan dalam cairan darah.



Kondisi darah saat merasakan cinta : (sel darah bergerak pelan dan cenderung berkumpul). Satu kenyataan menarik pada sampel darah saat “sedih” terjadi perubahan seperti pada sampel darah saat “merasakan cinta”. Jadi walaupun darah itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia tetap masih berhubungan dengan pemiliknya.

Kemudian seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat (ditunjukkan pada gambar dibawah dimana terlihat sel-sel darah saling berjatuhan). Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut.

  Kondisi darah saat merasa takut

Lalu Rebecca mencoba untuk memikirkan “sifat feminine Tuhan”. Dalam keyakinan agamanya ia sebut “divine mother”, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara (dalam islam disebut sifat “Jamaliah” Allah). Dan memohon kepada-Nya untuk meyalurkan energi feminine itu ke dalam tubuh dan darahnya.

Saat berdoa tersebut, Rebecca merasakan seperti ini “saya merasakan gelombang energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis bahagia karenanya”, begitu Rebecca tersebut menggambarkan pengalamannya.

Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berdoa dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang ada dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat kondisi darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain, cairan darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan.

Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan jantung mini.

Kondisi darah saat “berdo’a” (timbul substansi putih berkilauan dan darah bergerak pelan dan sangat teratur)




Sumber : Unic77

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan yang ingin bertanya :)