Senin, 22 Agustus 2011

Menyimak Masa Depan Karir Terkait Media Sosial



Senior Manager, Social Media; Manager, Social Media & Marketing; Assistant Marketing Manager, Social Media; Team Lead, Social Media; Coordinator, Social Media; Social Media Specialist; Social Media Editor; Social Media Strategist; Social Media Consultant; Social Media API Programmer; Social Media Intern; Director of Social Media Marketing; Social Media Director


Daftar di atas adalah beberapa jabatan pekerjaan yang sedang dibutuhkan dan tercantum pada salah satu situs lowongan kerja dan karir ternama bagi para pekerja di bidang jejaring sosial, socialjobsonline.com.

Social Media Director adalah jabatan eksekutif terbaru yang merupakan bagian dari manajemen puncak perusahaan (C-level) dan mulai dikenal awal tahun lalu.

Seringkali dikenal sebagai Chief Social Media Officer (CSMO), mereka bertanggung jawab penuh terhadap content perusahaan di jejaring sosial termasuk mengawasi, mengembangkan kebijakan jejaring sosial bagi seluruh karyawan perusahaan serta mengembangkan infrastruktur jejaring sosial itu sendiri.

Philippe Borremans dan Rachel Sterne merupakan dua Chief Social Media Officer pertama di dunia. Borremans bekerja untuk Van Marcke Group, sebuah holding company bermarkas di Belgia dan bergerak di bidang konsultasi dan advokasi hukum. Sementara Rachel Sterne bekerja sebagai Chief Digital Officer kota New York, Amerika Serikat.

Statistik Pengguna Jejaring Sosial di Dunia

Lebih dari separuh pengguna internet di dunia sudah bergabung dengan salah satu jejaring sosial yang ada. Secara agregatif, satu pengguna memiliki 1.6 akun dan 39% diantaranya memiliki dua atau lebih akun. Hampir separuh pemilik akun tersebut mengakses akunnya setiap hari.

Negara sedang berkembang yaitu Filipina, Hungaria, Polandia, Brasil, Meksiko dan Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pengguna jejaring sosial tertinggi. Hasil riset yang dirilis oleh Universal McCann sudah diduga oleh banyak pihak baik pengguna maupun pengamat jejaring sosial.

Peran Profesional Jejaring Sosial bagi Perusahaan

Peran jejaring sosial bagi perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Pada artikel yang ditulis sebelumnya untuk media yang sama (“Kala Jejaring Sosial Rasuki Jiwa Perusahaan”) sudah dibahas mengenai perannya bagi perusahaan.

Hubungan antara jejaring sosial dengan aktivitas pemasaran perusahaan begitu dekat dan erat terutama dengan pemasaran melalui internet sehingga peran jejaring sosial lebih banyak “bermain” di ranah pemasaran ketimbang aktivitas fungsional lainnya di perusahaan.

Jejaring sosial tak pelak lagi sudah menjadi media (internet) yang sangat efektif untuk memperoleh pelanggan/konsumen baru, selain untuk mempertahankan pelanggan/konsumen yang sudah ada.

Semuanya bisa dicapai dengan memperkerjakan para profesional jejaring sosial yang mumpuni. Sumber daya manusia yang handal bisa diperoleh secara internal yaitu karyawan perusahaan itu sendiri maupun pihak ketiga yaitu perusahaan yang memang menyediakan layanan sumber daya manusia untuk mengelola akun perusahaan kliennya.

Burger King, Nike, National Geographic, Marriott Hotel, Starbucks dan Ford merupakan merk yang sudah memetik dan merasakan manfaat besar dari jejaring sosial dan seringkali dijadikan contoh kisah sukses penggunaan jejaring sosial untuk perusahaan.

Apa yang Dibutuhkan Dari Para Profesional?

Ada beberapa elemen kompetensi yang sebaiknya dimiliki oleh para profesional jejaring sosial.
1.         Mampu bekerjasama dengan semua departemen dan tim yang ada termasuk manajemen puncak perusahaan. Memahami seutuhnya latar belakang, nilai, budaya, struktur organisasi, cara kerja, visi, misi, tujuan dan target baik jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan.
2.         Memiliki pemahaman komprehensif atas pemasaran online (online marketing) dan pemasaran jejaring sosial (social media marketing) dengan seluruh media, alat maupun tekniknya seperti Web 2.0, Search Engine Optimization (SEO), Web Analytics, situs web, platform, proses dan teknologi blog (Posterous, Tumblr, Blogspot), Facebook, Twitter, Linkedin dan lainnya.
3.         Memiliki kemampuan mengoptimalisasi jejaring sosial untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Begitu juga dengan alat pengukurannya (measurement) seperti Awareness, Radian6, Sprout Social, HootSuite, Seesmic, Tweetdeck, Klout dan Peer Index.
4.         Memiliki kemampuan mengintegrasikan fungsi Public Relations (PR) dan fungsi pemasaran jejaring sosial. Ini diperlukan untuk menghindari overlapping fungsional yang akan berujung kepada misleading dan membingungkan publik.
5.         Memiliki kemampuan memilih platform jejaring sosial yang paling sesuai bagi perusahaan, termasuk strategi penggunaan platform dan kolaborasi antar platform yang ada.
6.         Memiliki kemampuan berinteraksi dengan publik menggunakan platform yang sudah dipilih. Selain itu kemampuan untuk mendengarkan dan merespons feedback dari pelanggan, pengguna jasa, pembeli, mitra dan pihak lainnya dan kemampuan integrasi dengan manajemen hubungan pelanggan (CRM), jika ada juga tidak kalah penting. “Jejaring sosial bukanlah tentang media semata. Jejaring sosial adalah hubungan dan oleh karena itu, maka perasaan, orisinalitas dan pekerjaan sangatlah dibutuhkan” tandas Brian Anthony Hernandez, salah satu jurnalis Business News Daily.
7.         Memiliki kemampuan mendefinisikan, mengembangkan kebijakan dan prosedur serta panduan jejaring sosial bagi seluruh karyawan perusahaan. Pernyataan Steve Rubel, Senior Vice President Edelman Digital, bahwa jejaring sosial bukanlah 100% tanggung jawab satu orang saja melainkan 1% tanggung jawab yang ditanggung oleh 100 orang menjadi relevan.
8.         Memiliki kemampuan mengembangkan, mengawasi dan memimpin seluruh karyawan dan departemen untuk mengembangkan ‘social voice’ yaitu pernyataan perusahaan kepada pihak publik dan bersifat kontekstual dan obyektif.
9.         Kemampuan membuat dan memilih jenis content yang sesuai (tautan, teks, gambar, audio, dan video) disesuaikan dengan pesan, tujuan komunikasi dan interaksi yang ingin disampaikan serta target komunikan yang ingin dijangkau.
10.       Memiliki pengetahuan mendasar mengenai teknologi informasi dan telekomunikasi.



Masa Depan Profesi ini

Pertumbuhan tingkat pengguna internet di berbagai negara terutama negara berkembang, pertumbuhan pengguna jejaring sosial, penambahan jumlah jejaring sosial, mobilitas dan produktivitas penduduk dunia yang semakin tinggi, biaya penggunaan internet yang makin terjangkau serta makin meningkatnya kesadaran perusahaan swasta maupun publik atas manfaatnya jejaring sosial merupakan beberapa faktor yang menjadikan masa depan profesi ini menjadi cerah dan menjanjikan.

Perusahaan yang menawarkan layanan pengelolaan akun sedang menjamur. Diperkirakan lembaga yang menawarkan jasa pendidikan dan pelatihan jejaring sosial juga akan meningkat.

Birmingham City University di Inggris telah menawarkan program pasca sarjana berdurasi satu tahun di bidang Jejaring Sosial mulai dua tahun lalu.

Di Amerika Serikat, Rutgers University menawarkan program jejaring sosial, pemasaran mobile dan web analytics dalam program Mini-MBAnya.

Ketika perusahaan membutuhkan profesional jejaring sosial atau saat institusi kita bernaung mengimplementasikan jejaring sosial secara komprehensif, sudah siapkah kita?






Sumber : detikInet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan yang ingin bertanya :)