Ilmuwan terus melakukan penelitian untuk mengembangkan konektivitas internet. Media yang digunakan termasuk kabel, baik Ethernet ataupun kabel listrik, hingga nirkabel seperti gelombang radio (WiFi, WiMax, dll).
Salah satu upaya yang menarik adalah menanamkan konektivitas internet pada lampu LED. Dengan merekayasa ‘kedipan’ (flicker) pada lampu LED, ilmuwan telah menemukan cara untuk menghantarkan koneksi internet dari lampu itu.
Koneksi optik ini secara prinsip mirip koneksi via infra merah yang pernah jadi vitur ‘wajib’ ponsel era 1990-an akhir. Antara pengirim dan penerima sinyal harus memiliki garis pandang langsung (line of sight)tak terhalang.
Peneliti di Fraunhofer, Heinrich Hertz Institute, Berlin, Jerman, disebutkan telah berhasil mengembangkan Wireless LAN Optik dengan lampu LED putih yang kecepatannya mencapai 100 megabit per second (Mbps).
Jika LED yang digunakan bukan hanya warna putih, kecepatannya pun bisa lebih tinggi. Dengan menggabungkan lampu LED merah-hijau-biru-putih, kecepatannya bisa mencapai 800 Mbps.
Kegunaan dan Kelemahan Internet Lampu
Optical WLAN alias internet lampu ini bisa digunakan pada lingkungan yang penggunaan kabel atau gelombang radio bakal menyulitkan. Misalnya, di lingkungan rumah sakit atau dalam kabin pesawat terbang.
Keunggulan lain perangkat ini adalah, tak ada batasan perangkat yang bisa terhubung ke setiap unit pemancar. Setiap perangkat yang memiliki garis pandang tak terhalang diyakini bisa terhubung ke jaringan.
Kelemahannya, tentu saja, dioda yang berfungsi sebagai penerima / pengirim sinyal akan terpengaruhi oleh benda atau bayangan yang menghalangi garis pandang.
Untuk saat ini, jaringan internet berbasis lampu masih diskenariokan untuk koneksi tambahan, dan bukan sebagai pengganti Ethernet atau Wireless LAN yang ada.
Sumber : detikInet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar